Sabtu, 31 Desember 2016

Terimakasih 2016

Diposting oleh Derek Saputri di 08.36 0 komentar
Aku dan Jaketku yang merah muda
2016 sudah berakhir, mau nggak mau, siap nggak siap 2017 akan datang esok hari. Pengen sedikit flashback tentang apa yang udah dilalui selama setahun ke belakang. Di awal tahun dulu sempat aku tuliskan beberapa harapan lengkap dengan waktu kapan harus tercapai. 

Awal tahun 2016 dalah awal di mana aku mulai mewujudkan mimpi memiliki sebuah usaha. Masih jelas banget di malam pergantian tahun lalu aku habiskan hanya di kamar menyelesaikan pesanan gambar. Yups, menggambar. Gambar yang aku buat berupa doodles. Iya memang saat itu lagi tenar-tenarnya doodle art bahkan sampai sekarang masih booming. Aku padukan antara gambar doodles dengan ucapan-ucapan, bisa untuk ulang tahun, happy wedding, nembak cewek, bingkisan wisuda atau yang lainnya begantung isi ucapannya.

Berawal dari gambar muncullah ide untuk membuat sesuatu yang baru. Kalau dipikir-pikir menggambar itu kan capek. Pengen banget bikin sesuatu yang masih bertemakan doodles tapi nggak capek-capek banget. Akhirnya tercetuslah ide membuat tumbler doodles yang bisa dicuston dengan nama masing-masing. Mulai deh nyari bahannya, membuat polanya, membuat gambarnya, nyoba kepercetakan. Dan….jadilah doodles tumbler. Sejak itu mulailah di promosikan secara online lewat instagram. Di luar dugaan ternyata tanggapannya bagus. Alhamdulillah banget.

Bosen bikin tumbler terus, akhirnya kepikiran bikin buku. Buku catatan alias notebook temanya masih sama, doodles. Pertama kali keluar aku buat empat desain, tiga doodles dan satu seragam profesi waktu itu aku bikin dokter. Sekali lagi, Alhamdulillah banget semakin hari semakin banyak peminatnya. Tidak hanya di sekitar Jawa aja sekarang aku juga sering mendapat pesanan dari luar Jawa, bahkan udah sampai ke Aceh lho. Hehehehe ini di luar ekspektasiku.

Sebenernya sebelum kepikiran bikin buku aku udah kepikira pengen bikin kaos doodles. Sampel udah pernah aku buat. Beberapa kali juga sempet buatin mas sepupu dan temen-temennya, karena satu dan lain hal akhirnya produksinya agak tersendat. Padahal udah pesen label juga buat kaosnya. Iya inilah salah satu harapanku di 2016 yang tertunda.

Ngomongin harapan yang tertunda, menerbitkan sebuah novel termasuk keinginanku yang dari tahun ketahun tertunda. Entah berapa kali aku masukkan dalam resolusi di awal tahun tapi akhirnya diperpanjang untuk tahun selanjutnya. Aku jadi ingat ada seseorang yang menyampaikan sesuatu ke aku “Tuhan selalu memberikan apa yang kita butuhkan, bukan apa yang kita inginkan” aku rasa ada benarnya juga. Barang kali tahun ini aku belum berkesempatan menerbitkan novel, tapi tahun ini aku menerbitkan buku dalam bentuk yang lain. Notebook.

Setahun ini, syukur Alhamdulillah kesehatanku dan keluarga terbilang baik. Ayah, ibuk, adik-adik semua sehat. Kalaupun sakit ya nggak berat-berat. Flu, batuk masuk angin masih wajar kali ya. Tapi aku sempat kena typus seminggu bersyukurnya nggak sampai harus nginep rumah sakit.

Dan satu lagi, sepertinya ada harapan yang musti diperpanjang untuk tahun depan. Menikah. Iya dulu dengan PDnya aku menuliskan ingin menikah di bulan Desember 2016. Bahkan sampai sekarang tanggal 31 Desember 2016 saat aku menulis lembar refleksi ini belum ada tanda-tanda untuk ke arah itu. Perihal percintaan mungkin aku termauk yang harus lebih bersabar, lebih berusaha dan lebih banyak berdoa atau singkatnya belum beruntung di dunia asmara. Di pertengahan tahun aku sempat dengan kakak kelasku saat SMP. Memang kami sudah saling mengenal sejak lama, sudah tahulah bagaimana karakter masing-masing. Aku piker dengan itu hubungan kami akan lancar-lancar aja dan aku kira juga berjalan dengan lancar. Aku tak merasa ada masalah apapun, tiba-tiba aku diputusin begitu aja alasannya terlalu cepat. Iya memang prosesnya terlalu cepat. Hahaha, udahlah nggak usah di bahas lagi yang jelas sekarang aku baik-baik aja.

Yess, 2016 telah berakhir terimakasih untuk semuanya, syukur Alhamdulillah aku berhasil melewatinya dengan gembira. Harapanku di 2017 semua akan lebih menyenangkan, lebih banyak lagi kejutan-kejutannya dan aku ingin menikah entah siapa jodohku nanti. Firasatku mengatakan sebentar lagi mas, kita akan bertemu. Amiin.

Jika besok adalah halaman kosongku yang pertama aku akan tulis sesuatu yang indah. berupa harapan-harapan untuk 364 alaman kosong yang selanjutnya dan kamu akan jadi salah satu bagiannya.


Sabtu, 27 Februari 2016

3 Pendekarwati

Diposting oleh Derek Saputri di 06.46 0 komentar

Di absen ya, dari kiri ke kanan, ada Niken, Nikken Derek, dan Nissa

Kali ini aku pengen nyeritain 3 pendekar cewek yang kece badai. Malam minggu kemarin aku ada kegiatan yang melibatkan Pramuka se-kabupaten Demak. Jumlah total pesertanya sekitar 70an nggak terlalu banyak memang karena tiap kecamatan hanya beberapa yang mewakili. Meskipun kegiatannya tidak sebesar Raimuna atau Lomba Lainnya, kegiatan ini tetap harus disiapkan secara matang. Dari materi, tempat, konsumsi, kegiatan, dan segala tetekbengeknya. Kami (panitia), biarpun tidak banyak jumlahnya berjibaku demi kesuksesan kegiatan ini.

Dari tadi nyebutnya kegiatan ini, kegiatan ini, sebenernya nama kegiatannya adalah Sidang Paripurna Cabang sekaligus peringatan Hari Baden Powell dan sosialisasi senam Pramuka yang baru ditambah dengan acara donor darah. Jumlah panitianya paling sekitar sepuluhan dengan komposisi 3 cewek dan sisanya cowok semua. Itulah sebabnya aku kasih judul postingan ini 3 Pendekarwati.

Istilah itu sengaja aku pilih, ya selain untuk pemantik semangat dan buat lucu-kucuan aja. Kita kenalan satu-satu ya.

Pendekarwati yang pertama, Niken Wahyu Novana. Biarpun namanya sama, nasibnya beda, tapi inshaa Allah sama bagusnya. Amiin. Dia mahasiswa semester akhir. Hobinya berburu dosen buat bimbingan. Targetnya wisuda bulan April. Bisa kebayang nggak sih, sibuknya dia? Kalau aku sih udah pernah ngalamin, udah tahu rasanya seperti apa. Meskipun demikian, dia tetep menyempatkan diri ikut dalam kegiatan. Tepuk tangan yang meriah banget lah buat dedek emesh yang satu ini.

Kedua, Annisa Hidayati. Personil paling muda. Masih SMA, tapi udah kelas XII. Jadwal lesnya udah kek minum obat, harus sehari tiga kali. Pas hari kegiatannya juga ngepasi jadwalnya dia Try Out. Hebatnya bisa ikut kegiatan. Beberapa kali izin sih balik kesekolahan ikut Tray Out, nggak apa-apalah sangat dimaklumi.

Terakhir, Nikken Derek. Seolah membanggakan diri sendiri ya? Hehehe, ya sudahlah. Yang satu dikerjar skripsi, satunya lagi dikejar UN, dan aku dikejar deadline pembuatan perangkat soal ujian. Lain kali aku jelasin tersendiri soal perangkat soal ujian. Sering curi-curi waktu buat bikin perangkat soal meskipun akhirnya nggak jadi karena nggak konsen.

Iya kami hanya bertiga, kami berusaha menyeimbangkan kepanitiaan yang mayoritas cowok dan mereka pendekar semua. Hehehehe, dengan penuh kerja keras dan pantang menyerah kami berhasil menyelesaikan kegiatan ini dengan sukses.

Nah, ada sebuah kebetulan yang unik nih diakhir-akhir kegiatan. Si Niken perutnya sakit, jadi nggak bisa ikut kegiatan pagi yang di Alun-alun. Setelah dipriksain ternyata kram perut, tapi di upacara penutupan dia masih bisa ikut. Lalu si Nissa, dia nggak bisa ikut sampai akhir acara tiba-tiba diare katanya. Dan aku, di upacara penutupan pas mau bacain laporan panitia sempet keliatan oleh mau jatuh dan itu bikin beberapa orang terutama yang tahu kalau kemarin aku sempet sakit jadi khawatir. Ditambah lagi suaraku yang lemes pas bacain laporan. Tapi sejujurnya aku nggak apa-apa. Hanya kurang tidur aja. 

Yah, begitulah perjalanan kami. 3 Pendekarwati yang kece dan selalu ceria. Biarpun sedikit tapi kami berusaha menyeimbangkan komposisi panitia yang didominasi para Pendekar yang nggak kalah kecenya. Lah, pokoknya kami semua pendekar lah.

Jumat, 12 Februari 2016

Sekilas Tentang Talak Tiga

Diposting oleh Derek Saputri di 20.04 0 komentar
Beberapa waktu yang lalu dan baru bisa diceritakan
Aku bukan pengamat film. Aku juga bukan ahli dalam perfilman juga. Aku hanya sebatas orang awam yang kebetulan suka menonton film. Meskipun nggak sering-sering amat sih nonton film. Maklumlah, perlu puasa dulu, setidaknya 2 atau 3 hari supaya uang jajan ngumpul dan bisa beli tiket bioskop. 

Ini ceritanya minggu kemarin. Aku bareng adik tingkat kuliah nonton film banget. Ada banyak film yang baru tayang minggu kemarin. Namun, kami putuskan untuk menonton film "Talak Tiga". Film yang dibintangi oleh artis top sekaliber Laudya Cyntia Bella sebagai Risa, Vino G. Bastian sebagai Bagas dan Reza Rahardian sebagai Bimo.

Sebetulnya aku udah nonton triller film ini sebulan sebelumnya, pas mau nonton film single. Dalam hati aku berkata, film ini bagus harus aku tonton. Dan Voilla!!! terwujud. Meskipun dengan perjuangan yang nggak bisa dianggap ringan. Harus hujan-hujanan, nabung uang saku, dan nungguin temen yang lumayan lama. Namun semua terbayarkan dengan kepuasan yang disajikan oleh Hanung Bramantyo dengan film garapannya "Talak Tiga"

Film ini mengisahkan sepasang suami istri, Bagas dan Risa yang telah bercerai. Berarti sekarang namanya manta pasutri kali ya. Hehehehe Masalah muncul ketika rumah kredit bersama mereka terancam akan disita oleh bank. Akhirnya mereka harus memutar otak untuk saling menyelamatkan. Wedding Expo adalah satu-satunya proyek yang dapat menyelamatkan mereka namun syaratnya mereka berdua harus menikah lagi. 

Sayangnya, ketika proses perceraian yang dulu Bagas telah menjatuhkan talak tiga ke Risa sehingga as you know untuk kembali rujuk Risa harus menikah kembali dengan orang lain dan diceraikan kembali. Berbagai macam cara mereka lakukan untuk mengakali aturan tersebut. Dari membayar petugas KUA, membuat identitas baru dan mencarikan suami kontrak untuk Risa. Namun semua gagal. 

Bimo, sahabat sejak kecilnya Risa mau membantu. Itupun setelah dipaksa sedemikian rupa. Konflik mulai muncul ketika sebuah fakta terungkap, bahwa Bimo juga mencintai Risa jauh sebelum Risa mengenal Bagas. Besarnya rasa sayang itulah yang menjadikan Bimo rela dijadikan suami kontrak untuk Risa, sehingga Risa dan Bagas bisa bersatu kembali. Bagas mengetahui hal tersebut, kondisi menjadi sangat runyam dan rencana rujuk menjadi gagal total.

Lalu, lalu, lalu......
Emmmm, kayaknya aku bisa dilempar sepatu nih sama pemainnya. Terlalu banyak membocorkan cerita. Mending kamu nonton sendiri aja deh kelanjutannya di bioskop mumpung masih tayang sekarang. Di jamin deh kamu nggak akan nyesel nontonnya. 

Pesan yang ingin disampaikan emang rada berat sih, "Talak Tiga" namun pengemasannya yang ringan dengan sajian komedi yang segar pesan tersebut berhasil tersampaikan dengan ringan dan mudah diterima.

Kehadiran Dodit Mulyanto sebagai Penghulu super jujur pun, menjadi daya tarik tersendiri di tambah lagi dengan puluhan supir "Nggojek" hahaha, gojek versi Jogja menambah semarak dan keunikan film Talak Tiga ini.

So, buat kamu buaruan tu sambangin bioskop terdekat. Mumpung malam minggu nih, tenang kamu nggak akan ditanyain "Single mas/mbak?" sama penjual tiketnya. Karena ini bukan film Single lagi tapi "Talak Tiga"

Sabtu, 06 Februari 2016

Komunitas Jomblo di Sebuah Kondangan

Diposting oleh Derek Saputri di 05.14 0 komentar

Aku emang dateng bareng Jomblo, tapi nggak semua yang ada di foto itu jomblo.
Kondangan ato dateng ke acara nikahannya orang merupakan momok menakutkan bagi sebagian besar kaum jomblo. Aku nggak nuduh lho ya, tapi emang kenyataannya seperti itu kok. Hal yang paling ditakuti adalah pertanyaan “Kapan nyusul?” setelah itu terjadilah momen krik-krik, krik-krik.
Tapi itu semua nggak bakalan terjadi kalo kamu ngikutin tips-tips dari aku. Apa lagi kalo bukan “Tips Pergi Kondangan buat Jomblo” hal ini udah pernah aku bahas sih beberapa waktu yang lalu di salah satu postingan. Nah kali ini bakal aku ulas lagi.

Ceritanya, tadi sore aku dateng ke nikahan temen SMA. Kamu tau kan, aku jomblo? Jomblo yang rapuh, jomblo yang rentan galau, jomblo yang gampang baper. Biarpun demikian tidak menyurutkan niatku memenuhi undangan temenku itu. Aku ajak aja beberapa teman yang senasib dan seperjuangan. Sama-sama jomblo dan sama-sama masih berjuang untuk mendapatkan jodoh.

Banyak yang keuntungan yang bisa kita dapat ketika datang ke acara kondangan bersama dengan jomblo.

Satu. Kamu nggak akan minder dengan status sosialmu -Jomblo maksudnya. Karena kalian berada distrata yang sama. Sama-sama jomblo.

Dua. Kamu nggak perlu takut nggak punya temen ngobrol. Ngobrol dengan orang yang memiliki latar belakang yang sama –sama-sama jomblo tentunya akan terasa lebih mengasikkan. Karena diantara kalian sudah ada saling pengertian jadi nggak akan saling menanyakan “Kapan nyusul?” Kalaupun ada itu hanya menjadi sedaugurauan saja. Saat itulah kamu menyadari bahwa pertanyaan “Kapan nyusul?” tidak semenakutkan film Insidius yang ada hanyalah gelak tawa tanpa henti di komunitasmu.

Tiga. Kamu nggak perlu jaim yang berlebihan. Orang yang udah punya pasangan, cenderung jaim apalagi ketika berada di tempat umum. Selalu ingin terlihat seperti pasangan sempurna. Romantis, penuh cinta, dan....apa lagi ya? Ya pokoknya gitu deh, jadi tiap gerakan jangan sampai menimbulkan hal-hal yang memalukan. Kalau kamu dalam komunitas jomblo, nggak perlu kek begituan. Ngakak rame-rame, bolak-balik ambil makanan, foto selfie sama penganten, it's ok. 

Empat. Kamu nggak perlu takut terintimidasi dengan tamu lain yang sudah berpasangan. Kadang yang sudah berpasanganpun hidupnya juga belum tentu bahagia. Sama kan, kek hidup kamu. Kamu jomblo (aku juga sih) kadang sedih tapi ada kalanya bahagia. Nggak perlu iri sama orang yang udah punya pasangan, entah itu suami, istri, pacar, TTM, kakak-adikkan atau apapun itu. Dengan jomblo pun kamu tetap bisa bahagiakan?

Asal jangan sampe terlena akhirnya lupa nyari jodoh. Suatu saat kita bakal ketemu kok dengan jodohnya masing-masing. Jodoh udah ditentukan kok sejak lahir. Perihal kapan bertemunya itu soal waktu dan kejelian kita dalam melihat seseorang. Apakah dia jodohku atau bukan. Hehehehe.


Yang ini sahabatku. Dia nitip promo, entah apa yang dipromoin. Batiknya kali, barik khas Demak lho itu. Baguskan?

Dia masih jomblo sama kek aku. Beberapa orang bilang, kok kalian nggak jadian sih? kan sama-sama jomblo, udah deket juga.

Hahaha, iya juga ya? tapi sejauh ini dia masih asik dijadiin sahabat buat diajak bikin onar di acara kawinan orang.

Dan, acara-acara lainnya. Hehehehehhehe

Met malam minggu gaes!!!

Jumat, 29 Januari 2016

Nikken Kapan Nikah?

Diposting oleh Derek Saputri di 20.37 0 komentar
Waktu itu  di sebuah pelatihan, aku lagi serius-seriusnya merhatiin materi tiba-tiba ada bbm masuk.

“Ken, kamu nikah kapan?”
Whaaattt!!!! Apa-apaan ini? Nggak ada angin nggak ada hujan matahari bersinar cerah simpang lima juga masih di semarang. Kenapa kamu tiba-tiba nanya aku kapan nikah? Sebelumnya ngobrol juga nggak.

Heran deh, semakin kesini pertanyaan-pertanyaan semacam itu semakin nggak mandang konteks. Hellllooowwww!!! Sis! Bro! gue lagi pelatihan! Bukan ikut seminar kelas cinta, tapi pelatihan pembuatan media pembelajaran. Apa hubungannya sama gue nikah kapan.

Kecuali, kalau kamu nggak sengaja ketemu aku di sebuah kondangan, nah kalau pas itu kamu nanya “Kalau Nikken kapan nih nyusul?” meskipun tetep nyesek sih cuman konteksnya tepat, suasana juga mendukung.

Nah, loh!!! Pas pelatihan, pemateri lagi nerangin sesuatu dan aku juga lagi serius-seriusnya tuh merhatiin, tiba-tiba bbm masuk kamu nanya aku kapan nikah. Aku harus jawab apa? Misal aku jawab “Wah, belum tahu” atau “Belum tahu jodohnya nih” apa terus kamu bakal ngasih solusi? Tiba-tiba kamu bawain aku jodoh gitu? Belum tentu kan?

Teman, please tolong jangan pecah konsentrasiku dengan pertanyaan-pertanyaan yang belum tentu aku bisa jawab. Lagian pertanyaan seperti itu lebih sering membuat aku baper dan galau, ujung-ujungnya mandheg dalam berkarya. Pikiran jadi kacau, ide nggak mau keluar, karya? Jangan ditanya, pastilah tersendat.

Ok, ok…. Aku bukannya nggak mikirin soal pernikahan. Aku mikir, bahkan sangat memikirkannya. Jungkir balik aku mikirin itu. Apa mau dikata kalau jodohnya belum ketemu? Apa aku harus pergi ke tempat ramai terus merhatiin satu-persatu cowok di sana, kalau ada yang cakep dan sekiranya cocok langsung aku Tanya “mau nikah sama aku nggak?” gitu?

Enggak kan????

Sekarang aku dalam posisi menunggu. Menunggu dipertemukan sama jodohku. Dalam masa penantian ini, aku nggak mau terjebak di lingkaran galau dan baper yang nggak berkesudahan itu. Aku memilih untuk membuat karya, apapun itu. Sekuat tenaga aku mengesampingkan kegalauan dan kebaperanku akan pertanyaan kapan aku nikah, demi menciptakan karya-karya yang dapat menjadikanku menjadi manusia yang lebih baik, (nah lo, panjang banget kan) berguna dan menghasilkan tentunya. Yahhh, lumayan lah bisa nambah-nambahin modal nikah.

Sampai pada akhirnya ketika waktunya tiba, aku dipertemukan dengan jodohku. Di saat itulah aku sudah siap, siap yang sesiap-siapnya. Jadi, selama aku masih dalam posisi menunggu, tolong dukung aku, semangati aku, supaya aku dapat berkarya, dapat meraih impian-impian yang belum terwujud.

Mulai sekarang stop ya nanya “Nikken kapan nikah?” Ini nggak hanya buat aku, tapi juga untuk semua orang yang setia berjuang dalam proses penantian seperti aku. Mari saling mendoakan, untuk kebaikan aku, kamu dan semuanya. Semoga hidup kita selalu menyenangkan dan penuh keberkahan. Amiin.

Malam minggu yang menyenangkan bukan, meskipun aku hanya tidur tengkurap sambil mainan laptop. Iya kan?
 

Malam Minggu Nikken Copyright © 2011 Design by Ipietoon Blogger Template | Illustration by Enakei | Blogger Blog Templates