Di absen ya, dari kiri ke kanan, ada Niken, Nikken Derek, dan Nissa |
Kali ini aku pengen nyeritain 3
pendekar cewek yang kece badai. Malam minggu kemarin aku ada kegiatan yang
melibatkan Pramuka se-kabupaten Demak. Jumlah total pesertanya sekitar 70an
nggak terlalu banyak memang karena tiap kecamatan hanya beberapa yang mewakili.
Meskipun kegiatannya tidak sebesar Raimuna atau Lomba Lainnya, kegiatan ini
tetap harus disiapkan secara matang. Dari materi, tempat, konsumsi, kegiatan,
dan segala tetekbengeknya. Kami (panitia), biarpun tidak banyak jumlahnya
berjibaku demi kesuksesan kegiatan ini.
Dari tadi nyebutnya kegiatan ini,
kegiatan ini, sebenernya nama kegiatannya adalah Sidang Paripurna Cabang
sekaligus peringatan Hari Baden Powell dan sosialisasi senam Pramuka yang baru
ditambah dengan acara donor darah. Jumlah panitianya paling sekitar sepuluhan
dengan komposisi 3 cewek dan sisanya cowok semua. Itulah sebabnya aku kasih
judul postingan ini 3 Pendekarwati.
Istilah itu sengaja aku pilih, ya
selain untuk pemantik semangat dan buat lucu-kucuan aja. Kita kenalan satu-satu
ya.
Pendekarwati yang pertama, Niken
Wahyu Novana. Biarpun namanya sama, nasibnya beda, tapi inshaa Allah sama
bagusnya. Amiin. Dia mahasiswa semester akhir. Hobinya berburu dosen buat
bimbingan. Targetnya wisuda bulan April. Bisa kebayang nggak sih, sibuknya dia?
Kalau aku sih udah pernah ngalamin, udah tahu rasanya seperti apa. Meskipun demikian,
dia tetep menyempatkan diri ikut dalam kegiatan. Tepuk tangan yang meriah
banget lah buat dedek emesh yang satu ini.
Kedua, Annisa Hidayati. Personil
paling muda. Masih SMA, tapi udah kelas XII. Jadwal lesnya udah kek minum obat,
harus sehari tiga kali. Pas hari kegiatannya juga ngepasi jadwalnya dia Try
Out. Hebatnya bisa ikut kegiatan. Beberapa kali izin sih balik kesekolahan ikut
Tray Out, nggak apa-apalah sangat dimaklumi.
Terakhir, Nikken Derek. Seolah membanggakan
diri sendiri ya? Hehehe, ya sudahlah. Yang satu dikerjar skripsi, satunya lagi
dikejar UN, dan aku dikejar deadline pembuatan perangkat soal ujian. Lain kali
aku jelasin tersendiri soal perangkat soal ujian. Sering curi-curi waktu buat
bikin perangkat soal meskipun akhirnya nggak jadi karena nggak konsen.
Iya kami hanya bertiga, kami
berusaha menyeimbangkan kepanitiaan yang mayoritas cowok dan mereka pendekar
semua. Hehehehe, dengan penuh kerja keras dan pantang menyerah kami berhasil
menyelesaikan kegiatan ini dengan sukses.
Nah, ada sebuah kebetulan yang
unik nih diakhir-akhir kegiatan. Si Niken perutnya sakit, jadi nggak bisa ikut
kegiatan pagi yang di Alun-alun. Setelah dipriksain ternyata kram perut, tapi
di upacara penutupan dia masih bisa ikut. Lalu si Nissa, dia nggak bisa ikut
sampai akhir acara tiba-tiba diare katanya. Dan aku, di upacara penutupan pas
mau bacain laporan panitia sempet keliatan oleh mau jatuh dan itu bikin
beberapa orang terutama yang tahu kalau kemarin aku sempet sakit jadi khawatir.
Ditambah lagi suaraku yang lemes pas bacain laporan. Tapi sejujurnya aku nggak
apa-apa. Hanya kurang tidur aja.
Yah, begitulah perjalanan kami. 3 Pendekarwati
yang kece dan selalu ceria. Biarpun sedikit tapi kami berusaha menyeimbangkan
komposisi panitia yang didominasi para Pendekar yang nggak kalah kecenya. Lah,
pokoknya kami semua pendekar lah.