Udah biasa kaya gini.... |
Galau, sebuah istilah untuk
menggambarkan perasaan hati yang nggak karuan bisa terhadap sesuatu, seseorang
atau perpaduan antar keduanya. Itu definisiku.
Jomblo, sebuah kondisi di mana
kesendirian lebih mendominasi dalam keseharian. Kadang inilah yang memicu
berseminya galau.
Galau dan jomblo merupakan dua
hal yang tidak dapat dipisahkan. Mereka ada karena keberadaan satu sama lain.
Yeach… as you know uptil now I
still Jomblo –yang mau ketawa cepetan deh sebelum aku lanjutin. Karena lamanya
menjomblo sebetulnya udah biasa dengan hal-hal yang dilakuin sendiri. Ngantor
sendiri, ke toko buku juga sendiri, jalan-jalan sendiri, kondangan juga
sendiri. huft! Namun ada masanya sendiri terasa begitu membingungkan. Bingung mau
ngapain, hp sepi, mau tidur nggak ngantuk, mau ngerjain tugas nggak mood, acara
TV nggak jelas, yang ada hanya tiduran di kamar sambil menerawang. Ada yang
kurang. Haha, iya kurang pendamping.
Sebegitu ngenesnya ya, diriku?
Andai ada yang tahu dengan
kengenesanku satu ini, bakal malu banget rasanya. Biasanya sih aku
nutupinya dengan cara up date status motivasi, pasang profile picture dengan
senyum lebar, ikut kegiatan di mana-mana. Hingga seolah aku baik-baik aja -tapi beneran kok aku nggak apa-apa *Pencitraan
Jujur kadang aku bertanya kepada
diri sendiri, kok aku nggak bisa ya seperti temen-temen yang lain? Bisa mudah
berhubungan sama orang lain –baca Pacaran. Kemarin putus eh, sekarang udah
deket sama orang lagi. Nah aku? Lama nggak pacaran, pas pacaran malah nggak
lama. Temen sih banyak, kenalan juga ada dimana-mana. Beberapa berkesan sih
dipikiran, tapi seringnya aku yang nggak berkesan baginya. Hehehehe.
Dulu sih ada yang pernah deket. Cowok
tambun, baik dan punya senyum lebar. Sering telpon, sms, chatting, dan beberapa
kali main ke rumah. Sama orang tua juga akrab. Tapi ya gitu tiba-tiba dia
hilang. Main petak umpet kali. Haha –ketawa getir. Dan hilangnya dia, beberapa
hari setelah aku menceritakan kedekatanku itu di blog. Ya, kamu tahu kan
menulis adalah hobiku. Apa yang aku rasa ya aku tulis. Padahal dalam tulisan
itu sama sekali tak aku sebutkan namanya. Aku memang nggak bisa mastiin
penyebab mundurnya dia karena tulisanku atau tidak. Yah, Cuma dugaanku aja sih…
Nggak hanya sekali aja lho, aku
ngalami ini. Yang kemarin baru aja kejadian. Coba deh lihat postinganku yang
terakhir sebelum yang ini. Aku nyeritain tentang Pe-De-Ka-Te. Di situ aku
bercerita bahwa ada beberapa orang yang berusaha dekat atau memang lagi dekat
denganku. Dari yang seumuran sama Ayahku sendiri dan langsung aku block
akunnya, sampai temen lama yang terjalin lagi komunikasinya. Dalam postingan
tersebut keliatan banget aku lebih condong sama orang yang pertama, ya itu tadi
teman lama yang terjalin lagi komunikasinya. Jadi tiap hari slalu aja ada kabar
darinya. Hummmm, sekali lagi aku nggak tahu ini lantaran tulisanku itu atau
nggak setelah aku posting, udah jarang tuh saling bertukar kabar. Bbm anteng-anteng
aja nih. Padahal biasanya rame ya gara-gara orang itu. Pernah aku coba untuk
memulai duluan. Jawabnya lamaaaaaa banget, dan singkat. Padahal untuk
melakukannya butuh pemikiran yang panjang. Kirim, nggak ya? Kirim nggak ya? Dilema
banget nih. Ya kalau dia langsung baca dan di bales, kalo hanya D dan setelah
beberapa lama menjadi R tapi tanpa jawaban. Uhhhhhhhhhh, sakitnya tuh di
sini!!! Dan kadang di situ saya merasa sedih!!!
Beruntung jika orang yang kamu
suka hobi up date status, jadi kamu bisa stalking time linenya. Tahu kabarnya,
apa kesibukannya, sekarang lagi di mana, sama siapa, meskipun kadang juga bikin
sesek kalau ternyata dia lagi suka sama orang lain. Minimal kamu bisa tahulah,
setelah itu kamu bisa ambil tindakan meneruskan perasaan itu atau udah cukup sampai
di sini dan cari target buat di-stalking-in lagi. Hahahaha..
Nah, aku? Temenku itu tadi,
jarang banget update di medsos. Fb, Twitter, BBM, Instagram bahkan sampai Path
jarang dia update. Sedangkan kadang obrolan di BBM sudah lama nggak. Dari mana
coba aku tahu kabarnya, lagi sibuk apa, di mana dan sebagainya, dan sebagainya.
Paling kalau udah putus asa ya lihat timeline kadaluwarsanya aja dan coba
menerka apa yang sedang ia lakukan.
Malam ini aku tulis lagi
ceritanya. Nggak tahu deh setelah ini semakin jauh atau gimana, atau malah
langsung di dellcont terserahlah. Hehehe….
Udah ah, menye-menyenya..
terimakasih buat kamu yang udah merelakan waktu 5 menitmu yang berharga untuk
membaca postinganku yang nggak ada apa-apanya. Kalau kamu menyesal cob abaca lagi
yang berikutnya, akan posting minggu depan.
Selalu dan selalu aku sampaikan. Aku
akan berusaha rutin untuk memposting tulisanku setiap malam minggu. Namanya juga
Malam Minggu Nikken. Semua tentang apa yang aku pikirkan di malam minggu yang
biasanya aku habiskan bersama Jeni, laptop pink kesayanganku.
Terimakasih!! Prok!! Prok!!
Pareng…………………….!!