Aku dan Jaketku yang merah muda |
2016 sudah berakhir, mau nggak mau, siap nggak siap 2017
akan datang esok hari. Pengen sedikit flashback tentang apa yang udah dilalui
selama setahun ke belakang. Di awal tahun dulu sempat aku tuliskan beberapa
harapan lengkap dengan waktu kapan harus tercapai.
Awal tahun 2016 dalah awal di mana aku mulai mewujudkan
mimpi memiliki sebuah usaha. Masih jelas banget di malam pergantian tahun lalu
aku habiskan hanya di kamar menyelesaikan pesanan gambar. Yups, menggambar. Gambar
yang aku buat berupa doodles. Iya memang saat itu lagi tenar-tenarnya doodle
art bahkan sampai sekarang masih booming. Aku padukan antara gambar doodles
dengan ucapan-ucapan, bisa untuk ulang tahun, happy wedding, nembak cewek,
bingkisan wisuda atau yang lainnya begantung isi ucapannya.
Berawal dari gambar muncullah ide untuk membuat sesuatu yang
baru. Kalau dipikir-pikir menggambar itu kan capek. Pengen banget bikin sesuatu
yang masih bertemakan doodles tapi nggak capek-capek banget. Akhirnya
tercetuslah ide membuat tumbler doodles yang bisa dicuston dengan nama
masing-masing. Mulai deh nyari bahannya, membuat polanya, membuat gambarnya,
nyoba kepercetakan. Dan….jadilah doodles tumbler. Sejak itu mulailah di
promosikan secara online lewat instagram. Di luar dugaan ternyata tanggapannya
bagus. Alhamdulillah banget.
Bosen bikin tumbler terus, akhirnya kepikiran bikin buku. Buku
catatan alias notebook temanya masih sama, doodles. Pertama kali keluar aku
buat empat desain, tiga doodles dan satu seragam profesi waktu itu aku bikin
dokter. Sekali lagi, Alhamdulillah banget semakin hari semakin banyak
peminatnya. Tidak hanya di sekitar Jawa aja sekarang aku juga sering mendapat
pesanan dari luar Jawa, bahkan udah sampai ke Aceh lho. Hehehehe ini di luar
ekspektasiku.
Sebenernya sebelum kepikiran bikin buku aku udah kepikira
pengen bikin kaos doodles. Sampel udah pernah aku buat. Beberapa kali juga
sempet buatin mas sepupu dan temen-temennya, karena satu dan lain hal akhirnya
produksinya agak tersendat. Padahal udah pesen label juga buat kaosnya. Iya inilah
salah satu harapanku di 2016 yang tertunda.
Ngomongin harapan yang tertunda, menerbitkan sebuah novel
termasuk keinginanku yang dari tahun ketahun tertunda. Entah berapa kali aku
masukkan dalam resolusi di awal tahun tapi akhirnya diperpanjang untuk tahun
selanjutnya. Aku jadi ingat ada seseorang yang menyampaikan sesuatu ke aku “Tuhan
selalu memberikan apa yang kita butuhkan, bukan apa yang kita inginkan” aku
rasa ada benarnya juga. Barang kali tahun ini aku belum berkesempatan
menerbitkan novel, tapi tahun ini aku menerbitkan buku dalam bentuk yang lain. Notebook.
Setahun ini, syukur Alhamdulillah kesehatanku dan keluarga
terbilang baik. Ayah, ibuk, adik-adik semua sehat. Kalaupun sakit ya nggak
berat-berat. Flu, batuk masuk angin masih wajar kali ya. Tapi aku sempat kena
typus seminggu bersyukurnya nggak sampai harus nginep rumah sakit.
Dan satu lagi, sepertinya ada harapan yang musti
diperpanjang untuk tahun depan. Menikah. Iya dulu dengan PDnya aku menuliskan
ingin menikah di bulan Desember 2016. Bahkan sampai sekarang tanggal 31
Desember 2016 saat aku menulis lembar refleksi ini belum ada tanda-tanda untuk ke
arah itu. Perihal percintaan mungkin aku termauk yang harus lebih bersabar,
lebih berusaha dan lebih banyak berdoa atau singkatnya belum beruntung di dunia
asmara. Di pertengahan tahun aku sempat dengan kakak kelasku saat SMP. Memang kami
sudah saling mengenal sejak lama, sudah tahulah bagaimana karakter
masing-masing. Aku piker dengan itu hubungan kami akan lancar-lancar aja dan
aku kira juga berjalan dengan lancar. Aku tak merasa ada masalah apapun, tiba-tiba
aku diputusin begitu aja alasannya terlalu cepat. Iya memang prosesnya terlalu
cepat. Hahaha, udahlah nggak usah di bahas lagi yang jelas sekarang aku
baik-baik aja.
Yess, 2016 telah berakhir terimakasih untuk semuanya, syukur
Alhamdulillah aku berhasil melewatinya dengan gembira. Harapanku di 2017 semua
akan lebih menyenangkan, lebih banyak lagi kejutan-kejutannya dan aku ingin
menikah entah siapa jodohku nanti. Firasatku mengatakan sebentar lagi mas, kita
akan bertemu. Amiin.
Jika besok adalah halaman kosongku yang pertama aku akan tulis sesuatu yang indah. berupa harapan-harapan untuk 364 alaman kosong yang selanjutnya dan kamu akan jadi salah satu bagiannya. |