Waw, sepertinya udah lama banget nih nggak nengok blog yang
satu ini. Saking lamanya sampe banyak banget nih sarang laba-labanya, debuan
pula. Hehehehe, maaf ya. Kemarin-kemarin lagi sibuk dengan aktivitas baru jadi
agak nggak sempet posting di blog malam minggu nikken. Bukan lantaran aku kagak
punya cerita yang mau dibagi, Cuma belum sempet aja. Hehehe
Jadi begini gaesss…. Malam ini, aku pengen cerita tentang
acara wisudaanku yang anti mainstream. Yahh walaupun udah setahun yang lalu
sih, tapi kayaknya belum pernah aku certain deh. So, ngapain lagi disimak dong
ceritanya. Let’s read this!!!
Foto bersama Dik Derek |
Seperti yang kalian tahu, wisuda adalah ekspektasi tertinggi
semua mahasiswa. Karena saat itulah kita bias menunjukkan kepada dunia bahwa
kita sudah berhasil menyelesaikan studi alias lulus dari universitas tempat
kita belajar selama ini. Apa lagi dalam acara tersebut dihadiri oleh orang tua,
wahhhh bangganya pasti luar biasa.
Satu hal yang tak terlewatkan dalam momen tersebut adalah….foto.
Foto wisuda sangatlah penting, semua pasti setuju. Sebuah foto bersejarah yang
nantinya bakal dipajang di ruang tamu ataupun ruang keluarga. Kebanyakan para
wisudawan bakal berfoto di studio biar hasilnya bagus, lalu di taman kampus, di
gerbang kampus, sehingga bisa sekaligus memperlihatkan nama almamaternya. Kamu
tahu, hal-hal yang seperti itu udah mainstream. Udah umum. Udah out of date lah
kalau buat aku.
Pengen cari enggel foto yang unik sekalian suasana yang
lebih baru sengaja, aku kagak ikut-ikutan foto di tempat yangaku sebutin di
atas. Lagian udah banyak banget yang pengen foto di sana jadi harus antri. Males
gila Cuma pengen foto harus antri, mana panas, gerah, keringetan, keburu make
up ku luntur deh. Al hasil, bersama kawan seperjuanganku yang rada gokil juga
kami mencari tempat. Bukan di perpustakaan bukan juga di ruang kuliah. Kamu mau
tahu dimana?
S-P-B-U tahu kan tempat macam apa itu. Iya!! Beneran SPBU
tempat di mana kita sering mengisi bahan bakar kendaraan. Kita lebih sering menyebutkannya
dengan istilah POM BENSIN. Jelas!!
Pada saat itu, sumpah aku malu nggak ketulungan. Ada seorang
wisudawati masih dengan pakaian kebesarannya (dalam arti sesungguhnya) lengkap
dengan toga dan make upnya, nyasar di POM Bensin dan sempet-sempetnya foto. Antimainstream
bangetlah. Setidaknya belum ada yang berani foto kaya gitu. Iya kan? Cukup menarik
perhatian tak hanya di dunia nyata, akan tetapi di dunia mayapun tak sedikit
respon yang saya terima. Alhamdulillah bukan respon yang gimana-gimana cumin kebanyakan
dari mereka heran dengan kelakuanku.
Terlihat dalam foto tersebut, masih dengan baju lengkap, membawa day pack yang cukup gedhe, menenteng heels yang cukup tinggi, plus nuntun motor. Antimainstream kan? ada yang berani melakukannya?
Setting tak hanya di SPBU saja, akan tetapi juga berada di
sebuah jalan yang agak sepi. Dengan background pepohonan cukup menyatakan bahwa
saya adalah lulusan dari universitas yang mendukung program pelestarian alam
atau istilah yang sering kami gunakan adalah konservasi. Ini dia fotonya.
Ini asli memang lagi ngebenerin sepatu. maklumlah biasanya pake sendal gunung sekarang pake hight heells... Jadi agak ribet aja. foto tersbut juga menuai banyak komentar di facebook, dari komentar yang nyeleneh sampe yang hanya ngucapin selamat. Cukup unik kan.
Sebetulnya masih ada beberapa foto lagi yang aneh-aneh. Dari pose yang resmi tapi di pinggir jalan sampai pose nyebrang sambil nenteng-nenteng sepatu ditambah nyincing jaritnya. Gila, gila.... dan nggak bakal terlupakan. Aku jadi punya ide lagi, kelak kalau aku wisuda lagi bakal bikin foto lebih ekstrim daripada di atas. hehehe