Sabtu, 08 Maret 2014

Manut Ngendikane Wong Tuwa

Diposting oleh Derek Saputri di 06.29
Jadi inget beberapa hari yang lalu saat nemenin adi les ngerjain PR. Ada sebuah soal kaya gini “Mengapa nasehat orang tua harus di laksanakan?” dan aku memberi jawaban “Karena bertujuan untuk kebaikan anak”. Kita setujulah, nggak ada orang tua yang bakal menjerumuskan atau mencelakakan anaknya sendiri. So, apapun nasehat orang tua past mengandung unsur kebaikan.
Sama halnya dengan nasehat orang tuaku.
Ceritanya begini, siang itu aku dan adikku yang ganteng tapi maksa, Si Derek berencana akan mencari pekerjaan. Kebetulan kami lagi kompak-kompaknya nih, sama-sama nganggur, sama-sama bingung mau nglamar di mana, sama-sama nggak betah kalau nggak ngapa-ngapain. Jadi karena ada jobfair di Gedung Wanita kami bermaksud mencari peruntungan di sana. Barang kali ada perusahaan yang khilaf menerima aku atau adikku untuk bekerja, ya meskipun dengan resiko bakalan bangkrut nerima karyawan kaya aku dan adikku. Hehehehe
Okay, singkat cerita kami mau berangkat ke Semarang nih, setelah sebelumnya kami beribet-ribet sia dengan berkas-berkas yang bikin sepet mata. Saat menentukan motor mana yang mau dipake, muncul perselisihan. Aku nawarin pake motor aku, dengan kondisi sudah lengkap. STNK, plat nomor dan nggak ada yang aneh-aneh badan motor, lagian bensinnya juga penuh hehehe ngirit lah. Tapi si Adikku yang selalu ngrasa ganteng itu, kekeh ingin pake motornya sendiri padahal plat nomornya belum jadi. Bokap, maksudnya Ayahku tercinta mengingatkan supaya pake motorku aja seperti pendapatku. Tapi rasanya nggak mempan aja tuh, yahhhhh terserah deh.
Dan kami caaawww!!!! Cusss ke Semarang. Ngeng-ngeng-ngeng!!!!
Sampai di Kali Babon, ada oprasi polisi nih. Dengan sotoynya adikku berkata “Sante mbak, yen aku sing numpaki ra bakal kena oprasi”. Terang aja kali itu kami lolos dari oprasi lalulintas. Kemudian dengan jumawanya dia lanjutkan melaju. Ngeng-ngeng-ngeng!!!
Hufttt, alhamdulillah... *batinku
Lanjut deh. Akhirnya sampai di Jalan Dr. Cipto, ada segerombolan polisi lagi menyebar jaring. Hehehe, kaya nelayan aja nih. Hehehe, maksudnya njaring pengendara-pengendara yang bandel and nekad nglanggar aturan. Huuuuuuwwww awas kejaring, hihihihi
(lagi) adikku berkata “buktike neh ya mbak” adikku nglajutin “yen sing numpaki aku ra bakal ketilang” betul saja, satu polisi dilewati. Kejumawaannya semakin besar nih, pengen tak jitak nie orang. Lalu lewati lagi polisi berikutnya, tapi kali ini kami dicegat oleh polisi. Mlipir deh ke pinggir. Huft, urusan sama polisi deh gara-gara ban motor adikku nggak standart. Hemmmm....
Saat itu aku bingung harus ngapain. Pengen ketawa tapi sedih juga kena tilang. Hemmmm, satu kata “Mulane manut ngendikane wog tuwa”
Dik Derek sayang, andai kamu nurutin ayah tadi pagi pasti nggak jadi ikan dalam jaring polisi. Karma kali ya... #akurakpopoa

0 komentar:

Posting Komentar

 

Malam Minggu Nikken Copyright © 2011 Design by Ipietoon Blogger Template | Illustration by Enakei | Blogger Blog Templates