Sabtu, 25 April 2015

Kartini Sekarang

Diposting oleh Derek Saputri di 06.17
R.A Kartini (Sumber Gambar)
Yeyyyy… Malam minggu terakhir di bulan April. Nggak kerasa udah mau Mei aja nih. Gimana perkembangannya mblo, masih sendiri aja? Hehehehe…. –ngebecandain diri sendiri.
  
Kemarin-kemarin aku udah ngebahas habis masalah jomblo-jombloan kan, dari gimana kita harus Menjaga Hati Jomblo, Jomblo Kondangan dan Tips Pergi Kondangan Buat Jomblo. Kalau malam ini aku membahas tema yang sama sepertinya terlalu monoton deh. Nah, untuk itu aku bakal ngobrolin yang lagi happening saat ini.

KARTINI. Iya, Ibu Kartini seorang pahlawan bangsa pemerjuang emmansipasi wanita. Berkat jasa beliaulah aku, kamu dan semua wanita bisa merasakan hak yang sama dengan laki-laki di segala bidang. Coba Bu Kartini nggak kepikiran tentang kesetaraan gender, bisa-bisa sekarang aku masih bergubet kain jarik dan kebaya beserta sanggul lengkap dengan cundhuk menthul. Hehehehehe.

Tanggal 21 April kemarin merupakan peringatan Hari Kartini di Indonesia. Tujuannya jelas, untuk menghargai jasa ibu Kartini. Peringatan ini nggak hanya di lakukan di instansi pendidikan aja loh, tapi juga di instansi pemerintahan, kesehatan dan perusahaan-perusahaan swasta lainnya. Jadi nggak heran kalau pas 21 April kemarin tiba-tiba semua kebayaan –Kecuali cowok.

Memang ya, Kartinian identik dengan kebaya. Anak sekolah kebayaan, masuk minimarket pegawainya juga kebayaan, ke toko buku juga banyak yang kebayaan, ke bank apa lagi, jalan-jalan ke pasar ketemu mbok-mbok jamu juga pake kebaya –yang itu emang tiap hari keulleusss,,,Ehh. Nah emang sih ya udah jadi tradisi nggak tertulis bahwa berkebaya adalah cara untuk memperingati hari Kartini.

Aku punya pengalaman nih Kartinian pas SMP. Waktu itu kelas 2, sekolahanku mengadakan peringatan Hari Kartini dengan cara mewajibkan semua siswa putri mengenakan kebaya beserta sanggul tentunya. Mikir nih. Jujur waktu SMP adalah masa-masa dimana ketomboyanku lagi maksimal. Meskipun rambutku terjuntai panjang tapi jiwa maskulinku tetap berkobar. Nggak kebayang harus pakai kain jarik dengan sanggul yang pasti berat dan bikin pusing, apa lagi kalau harus dandan menor khas salon. Omegot!!! Lagian kalau kayak gitu musthi bayar make up, dan sewa baju. Duit dari mana? Nggak kurangan akal dong. Ibuku punya kebaya, modelnya kutu baru jadul banget emang tapi tetep kece kok. Lalu minjem jarit dan stagen ke simbah. Simbahku emang kesehariaannya masih setia dengan jarit jadi bisa deh di pinjem satu yang masih bagus buat Kartinian.

Baju boleh jadhul, tatanan rambut dong. Sengaja nggak di sanggul cuman di tata sedemikian rupa cuma di plintir-plintir gitu, Aduhh… gimana ngejelasinnya ya. Jadi rambut di bagian depan di bagi menjadi beberapa bagian terus di plintir-plintir ke belakang satu persatu. Pokoknya gitu deh. Itu lagi ngetren, saat itu banyak penyanyi-penyanyi yang make dandangan kaya gitu. Itu rambut hasil karya bulik aku yang kece badai, make up nya juga dia yang garap. Hasilnya ya gitu deh, bajunya sih tradisional banget tapi dandanannya modern hehehehe. Sayang pada saat itu belum ada handpohone yang ada kameranya jadi nggak bisa foto-foto, lagian punya aja nggak. Jadi aku nggak punya dokumentasi saat Kartinian itu.

Nah, tahun ini giliran adikku yang cewek, Si Nissa yang melakukan hal sama seperti aku saat Kartinian di Sekolah. Pakai kebaya dan jarit punya Simbah dan tatanan rambut serta make up di tangan kakaknya. Aku.

Pasti kamu mikir, cewek acak-acakan kaya aku bagaimana bisa dandanin orang? Jangan salah ya, biarpun acak-acakan kek gini untuk urusan dandan minimalis aku juga bisa. Nata-nata rambut, kalau sekadar di kepang mah aku paling jago. Mau tahu hasilnya ini dia…

Nih, hasil karyaku.... Kece badaikan... :D
 Cantik kan adikku. Kaya kakaknya.

Nissa dan Nikken nggak jauh beda cantiknya
Nah sehari sebelumnya aku juga sempet nih coba-coba berkebaya. Iseng-iseng aja, yang lain pada upload foto tema Kartini aku juga pengen. Kalau mau lihat nih, foto-fotonya.
Bukan Kartini tapi Nikken yang meniru semangatnya Kartini untuk maju
Jauh dari harapan ya? Seorang Kartini harusnya bersikap dan tutur kata yang halus. Nggak kek gitu. Dilihat dari fotonya aja udah kelihatan kalau pecicilan. Hehehe. Ya begitulah, Jadi diri sendiri nggak ada salahnya kan?

Di tanggal itu juga, 21 April kemarin maksudnya ada salah seorang temanku yang menulis status BBM seperti ini
“Kau tak harus menjadi Kartini, bila sekadar ingin bersanggul dan kebaya. Tapi untuk membebaskan diri dari kebodohan, semangat Kartini harus kau miliki.”

Keren banget nih kutipannya, ini yang nulis cowok loh. Yah, intinya dari kutipan itu kita nggak harus bersanggul atau berkebaya kok untuk menjadi seperti Kartini namun lebih dari itu semangatnya lah yang harus kita tumbuhkan di jiwa kita agar bisa melanjutkan perjuangan beliau sampai kapanpun.

Banyak cara untuk memperingati hari Kartini, apapun itu semoga membawa dampak yang baik bagi kita semua.

Sekian cerita malam ini, sampai jumpa di Malam Minggu Nikken selanjutnya…..

Terimakasih sudah membaca, semoga bermanfaat. Jangan lupa klik button Join this Site, supaya kamu menjadi orang pertama yang tahu ketika ada postingan terbaru. Jangan lupa tinggalkan komentar karena itu yang aku butuhkan, syukur-syukur kalau di share sekalian. Aku sangat berterimakasih.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Malam Minggu Nikken Copyright © 2011 Design by Ipietoon Blogger Template | Illustration by Enakei | Blogger Blog Templates