Hai, mblo apa kabar? nggak keluar
malam mingguan. Hehehe oh iya kamu nungguin postinganku kan ya, makanya rela
nggak ngapelin pacar heheheh –lagian pacar yang mana lagi pula. Hohoho.. Aku
paham penderitaanmu guys, makanya atas nama solidaritas jomblo berasudara
makanya akan aku isi kekosonganmu malam ini. Aku nulis kamu baca, adilkan.
Aku di Tempat Konservasi Mangrove Sayung Demak |
Mungkin aku satu-satunya orang
Demak yang kebangetan kali ya. Baru kali ini aku datang ke tempat konservasi
mangrove, padahal di luar sana khalayak ramai sudah membicarakannya dengan
gegap gempita. Padahal lagi jaraknya nggak lebih dari 2 Km dari rumah. Satu
lagi malahan yang ngasih petunjuk jalan ke sana adalah orang Semarang.
Hellllloooo…. yang orang Demak siapa ya?
Sumpah hari ini aku ngrasa malu
banget. 24 tahun menjadi orang Demak belum sepenuhnya paham tentang kota Demak
itu sendiri. Di sosial media temen-temenku lagi keranjingan upload foto-foto yang menggambarkan potensi wisata di
daerahnya. Jadi mereka sekarang rajin berpetualang ke kotanya sendiri demi
mengunjungi tempat indah yang belum begitu terkenal, lalu mereka upload deh ke
FB, Twitter, Instagram atau media lainnya dengan tujuan tempat itu bisa
terkenal dan syukur-syukur menjadi obyek wisata. Sebuah semangat yang patut
diacungin jempolkan. Sebuah semangat kebanggaan akan daerahnya sendiri.
Begitu juga dengan kabupaten
Demak. Kota yang khas dengan kisah “Wali Sanga”nya itu ternyata mempunyai
lokasi-lokasi indah yang belum terlalu terkenal namun memiliki potensi wisata
yang cukup bagus jika dikelola dengan baik. Salah satunya adalah tempat
konservasi mangrove di kecamatan Sayung. Banyak orang yang sudah ke sana baik
itu dari Demak sendiri maupun dari luar kota. Berfoto-foto ria di sana. Di
upload di sosial media dan akhirnya sedikit demi sedikit orang mulai banyak
tahu. Memang indah tempatnya, apalagi kalau sore hari ketika matahari hampir tenggelam,
sungguh pemandangan yang sempurna.
Tapi, kamu tahu? meskipun
jaraknya nggak lebih dari 2 Km dari rumahku, aku baru ke sana tadi siang dan
itu bareng orang Semarang. Ketika aku ditanya ‘Udah pernah kesana?’ jawabku
polos ‘belum’. Mereka diam, diamnya sambil mikir kali ya.., tapi entahlah apa
yang mereka pikirkan. Pertanyaannya pun berlanjut ‘Tau jalan kesana?’ lagi, aku
jawab dengan polos ‘enggak’. Ekspresi mereka berubah mungkin saat ini mereka
sudah meragukan statusku sebagai orang Demak tulen. Di luar sana orang-orang
udah ramai ngomongin Hutan Mangrove dan nggak sedikit yang berusaha untuk
mendatanginya meskipun jauh, lhah ini orang Demak tinggalnya juga nggak jauh
malah belum pernah ke sana. Sumpah saat itu aku malu banget. Kalau ada kantung
kresek mungkin kepalaku udah masuk kesana kali.
Ok deh, mulai saat ini aku janji bakal lebih
peka terhadap kota Demak tercinta. Bakal lebih banyak tanya ke orang dan lebih
banyak baca tentang potensi-potensi wisata di Demak. Supaya, kalau di tanya
orang tentang tempat kece di Demak aku bisa jawab. Lebih-lebih biar orang nggak
meragukan statusku sebagai Orang Demak Tulen. Hehehehe….
0 komentar:
Posting Komentar